Postingan

Aku itu Indonesia

Aku sebut diriku Indonesia. Hasil dari perjuangan mereka. Yang mati bersimbah darah. Hanya untuk satukan merah putih nusantara. Aku sebut diriku Indonesia. Kini bebas meneriakkan 'Merdeka' Walau darah tidak tertumpah. Tapi jiwa selalu cinta Indonesia. Indonesia ku tidak lagi berjuang melawan penjajah. Nusantara kini berjuang melawan diri sendiri. Dari sifat pribadi yang penuh kebencian. Tapi Nusantara tetaplah pejuang. Tidak akan menyerah membela negara. Mempertahankan Indahnya kemerdekaan. Aku Indonessia.

Sst... Ada Nada Cinta

Sst…….. Coba diam…..tenang Dengarkan, ada yang bernyanyi disini Di hatiku Aku ingin tahu dia bernyanyi apa? Iramanya seperti lagu cinta Ya benar………. Ini lagu cinta…… Mungkinkah dia sedang jatuh cinta? Yang kutahu, cinta melukainya Mungkinkah dia masih mau berlabuh ditepi cinta? Yang kutahu cinta menolaknya Sst…… Sudah…… biarkan saja dia bernyanyi Dengarkan Akankah ia bertahan dalam nada cintanya…..

Nasib si Ondel

Masih aku ingat, ketika ku kecil dia sering kali dipuja-puji. Kesana-kemari dibanyak pesta Betawi. Tidak henti-hentinya menari-nari. Membuat hati semua orang jadi hepi. Tubuhnya yang besar tidak jarang bikin anak kecil ketakutan. Padahal mitosnya dia menari menolak bala. Jika dia menari banyak orang ikut-ikutan. Dari anak kecil sampai bapa-bapa. Ondel-ondel begitu sebutan namanya. Ciri khas budaya Betawi. Maskot asli kota jakarta. Salah satu budaya Indonesia asli. Ondel-ondel selalu ada dipesta-pesta Betawi. Seperti artis diundang dan dikenal dimana-mana. Namun, apalah daya nasibmu kini. Tak pernah lagi diundang dan jarang kemana-mana. Ondel-ondel, seperti halnya orang jakarta asli. Semakin hari semakin terpinggirkan. Apalah daya nasib mu kini. Semakin banyak orang melupakan. Ondel-ondel duku 'suka' berpesta. Menari-nari membuat bahagia. Ondel-ondel kini tidak lagi berpesta. Menari-nari keliling kota meminta-minta.

Salam Untuk Seorang Kawan

Salam kepada kawan yang memberiku seyuman Memberi nafas melalui kasih yang terindah Dari damainya cinta para penghuni sorga Yang berdiam dalam dirimu Salam kepada kawan yang memberiku kata Melangkahkan kakiku kepada semangat Tuk mencoba berjalan kepada tujuan Salam kepada kawan yang memberiku sentuhan Yang meluluhkan dalam lusuhnya dunia Menyejukkan dan membawaku kembali menatap arah Salam untukmua yang telah membuka hati Dan membiarkanku memanggilku kawan Walau terkadang angkuhku merajai Namun satu katamu memberiku semangat Salam padamu yang telah memperkenalkan diri Kepada satu jiwa yang tak mau mengenal dirinya Hingga memberi dirinya satu arti dari satu rahasia Yang mungkin tak terjadi bila tak ada dirimu Salam kepadamu yang penuh denagn seyuman Yang member kata dalam sentuhan Dan membuka hati untuk memerkenalkan diri Hingga kukenal satu bagian dari duniaku Yang masih bersemi Terseyumlah kawan Karena dirimu yang kukenal adal

Cerpen: Pasar Malam 'Tong Setan"

Gambar
   Malam ini kakak membawaku berjalan-jalan ke pasar malam. Tidak jauh dari rumah kami, hanya berjalan 5 menit kearah timur pasti akan segera sampai ke lapangan luas dan disana sudah berdiri berbagai permainan dan kios para penjual. Sebenarnya pasar malam ini sudah berlangsung 2 minggu. Hanya saja baru hari ini kakak bisa membawaku, karena dia mendapat libur dari tempat kerjanya yang selalu kerja malam.    Sesampainya di pasar malam kakak langsung membelikanku sebungkus kacang rebus. "Ini makan dulu, sebelum kita mulai bermain". Sambil memakan gorengan kakak mengajak menyaksikan pertunjukan 'tong setan'. Pertama kali mendengar nama pertunjukan itu, aku mengira sebuah tong yang isinya setan-setan lalu kita bisa melihatnya dan 'mengubek-ngubek' isi setannya. Dengan melangkah agak cepat dan berharap seperti yang aku pikirkan, akhirnya kakak dan aku tiba di depan sebuah wahana yang bentuknya memang seperti tong, tetapi sangat besar dan aku masih berpikir "p

Sendal Jepit

Kamulah yang paling aku cari. Ketika akan ku langkahkan kaki. Kesetiaanmulah yang paling ku rindukan. Karena kamulah dambaan ketika aku pergi. Tapi kini kamu telah lari. Mungkin salahku kamu direbut dariku. Seharusnya aku jaga dan simpan selalu. Ohh.. sendal jepit, terpaksa ku cari gantimu.

PSK Putih-Biru

Hai gadis.. Kamu mekar terlalu dini. Usiamu ini masih tigabelas. Tapi gaya mu sudah masa kini. Maunya selalu mengenggam merk terbaru. Padahal, sekalipun orang tua mu bekerja berpeluh-peluh. Belum tentu kamu dapatkan itu. Ada yang bertanya 'apa mungkin kamu dapat hibah?' Hai gadis.. Padahal kamu masih berpakaian biru. Masih jauh jalanmu menuntut ilmu. Tapi barang-barang mu selalu yang terbaru. Ada yang bertanya 'dari manakah kamu dapatkan itu?' Si gadis, tiap hari pulang sekolah. Berjalan lenggak lenggok lewati ramainya ibu kota. Pakaian sekolah menerawang mengikuti lekuk tubuh. Pakaian dalam bagai menggoda warna merah muda. Si gadis seketika digoda pria tua. Yang mungkin lebih cocok disapa ayah. Si gadis tidak merasa risih. Malah datang mendekat dan balik menggoda. Pria tua, seperti kedatangan bidadari muda. Mereka bercerita tentang banyak kata. Tidak lama, cerita berubah jadi tawar menawar harga. Hingga akhirnya sepakat berdua. Pria tua,